Kec. Sungai Raya, Kab. Kubu Raya
Prov. Kalimantan Barat
Dspulaulimbung@gmail.com
Sebelum terbentuk pemerintahan yang sah wilayah Pulau Limbung hanya
tersusun dari kampung-kampung. Secara definitif keberadaan Pulau Limbung menjadi
Desa yang diakui pemerintahannya di tahun 1994. sebelumnya, secara struktur
pemerintahan desa memang belum ada. Pulau Limbung hanya dipimpin adanya kepala
kampung (Penggawe). Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh setempat,
kepemimpinan di Pulau Limbung berawal dari adanya Penggawe yaitu Pak Marawi.
Kemudian Kepala Kampung yakni Pak Soot.
Barulah di tahun 1994 pemerintahan di Pulau Limbung dibentuk desa yang
dipimpin oleh Pak Slamet (Tahun 1994 - 1999. Kemudian dilanjutkan dengan Pak Askah
(Tahun 1999 – 2007), Pak Usmandi (Tahun 2007 – 2013). Pak Agus (PJ) (Tahun 2013 –
2015), Pak Isyanto (Tahun 2016 – 2021). Saat ini kepemimpinan Desa Pulau Limbung
dipimpin oleh Isyanto Bahri. Di bawah kepemimpinan beliau Desa Pulau Limbung terus
berbenah dalam proses pembangunan.
Semenjak masuknya perusahaan sawit banyak masyarakat yang bekerja sebagai
buruh. Upah buruh perusahaan sawit sejumlah Rp 76.000 / hari, jika dalam 1 bulan
bekerja selama 25 hari maka upah yang didapatkan selama 1 bulan sejumlah Rp
1.900.000. Jika bekerja sebagai buruh perkebunan masyarakat tidak bisa mengerjakan
pekerjaan lainnya karena faktor waktu dan tenaga. Namun tidak semua masyarakat
Desa Pulau Limbung bekerja sebagai buruh, ada juga yang menjadi petani, nelayan,
pekerja kayu dan pekerja ditambang pasir.
Warga yang berprofesi sebagai petani umumnya mengusahakan tanaman padi,
sayur-sayuran (timun, kacang) dan buah-buahan (semangka). Pendapatan mereka
bervariasi dan tidak menentu. Seperti usaha semangka, buah ini hampir setiap tahunnya
dibudidayakan di Desa Pulau Limbung. Namun pada tahun ini karena curah hujan tinggi,
lahan mereka terendam air. Akibatnya gagal produksi dialami petani semangka Desa
Pulau Limbung.
Seperti yang telah diulas bab sebelumnya, Desa Pulau Limbung merupakan
pemukiman pinggiran sungai Kapuas. Maka ada juga warga yang berprofesi sebagai
nelayan air tawar. Aktivitas nelayan di Desa Pulau Limbung dilakukan di sekitar wilayah
desa saja. Hasil tangkapan mereka berbagai macam jenis ikan air tawar. Alat tangkapnya
masih tradisional bisa berupa jala, pukat ataupun pancing tergantung jenis apa yang
akan ditangkap. Jenis-jenis tangkapan umumnya ikan patin, baung, toman, tapah,
belidak dan udang galah. Berdasarkan informasi yang diperoleh hasil yang didapat
nelayan Desa Pulau Limbung juga tidak menentu.
Penghasilan yang cukup besar adalah warga yang berprofesi di pengolahan kayu
dan penyedotan pasir sungai. Penghasilan mereka dalam sehari paling sedikit Rp
100.000,-. Namun, tidak semua warga mampu untuk melakukan pekerjaan ini.
Dikarenakan pekerjaannya cukup berat dan menggunakan tenaga ekstra.
Kirim Komentar